Pada suatu
hari, Kyai Asy’ari pergi ke sebuah kebun untuk memetik buah kelapa. Setelah sampai
di kebun, kemudian beliau melihat ke kanan dan kiri untuk memastikan tidak ada
orang yang melihatnya, lalu beliau pun memanggil pohon kelapa yang akan dipetik
buahnya itu. Dengan izin Allah, pohon kelapa itu pun melengkung mendekat ke
arah beliau. Maka, beliau pun dengan mudah memetik beberapa buah kelapa yang
berada di dekatnya tanpa memanjat pohonnya.
Tak disangka,
ada salah satu santri beliau yang bernama Anwaruddin (KH. Anwaruddin Kriyani,
Kriyan, Cirebon) yang melihat kejadian itu. Dan beliau juga mengetahui
keberadaan santrinya itu saat kejadian itu terjadi. Beliau pun memanggil
santrinya itu dan berkata, “Kamu boleh tahu kejadian tadi, tetapi jangan
kamu ceritakan kepada orang lain sebelum aku meninggal dunia”. Lalu
santrinya pun menjawab sambil menganggukan kepala, “Nggeh kyai”.
|
Makam KH. Asy'ari (Kyai Guru Kaliwungu) |
KH.
Anwaruddin Kriyani atau yang lebih dikenal dengan nama Ki Buyut Kriyan adalah
salah satu Pengasuh awal Pesantren Buntet, Cirebon dan Mufti Thariqah
Syatthariyah di Kasultanan Cirebon. Beliau adalah cicit dari KH. Muqoyyim
(Pendiri Pesantren Buntet, Cirebon).
Wallahu A’lam
Sumber:
Kisah ini diceritakan oleh KH. Anwaruddin Kriyani kepada santri-santrinya di Pesantren
Buntet, Cirebon
Baca Juga :
ADS HERE !!!