Sebagai seorang laki-laki, dalam memberikan nafkah kepada keluarga kita, haruslah sangat berhati-hati dalam memberikan sebuah nafkah itu. Kita harus bisa membedakan, mana yang haq (benar) buat kita dan mana yang batil (salah) buat kita. Karena semua harta yang kita dapatkan di dunia, itu akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti.
Untuk mencapai kemuliaan keluarganya di hadapan Allah, kita harus benar-benar menjadikan diri kita (sadar), bahwasanya semua yang Allah berikan kepada kita hanyalah titipan dan akan silih berganti (kepemilikannya) dengan manusia lainnya.
Ketahuilah, isi di dalam dunia ini tidaklah tambah dan tidaklah kurang, mau sebanyak apapun harta yang kita kumpulkan untuk kehidupan kita dan keluarga kita, itu tidak akan abadi, karena harta di dunia ini akan silih berganti (kepemilikannya) dengan manusia yang lain, para penghuni di dunia ini. Itulah mengapa harta bisa dimiliki siapapun, sekalipun itu manusia yang kafir, itu karena saking tidak ada harganya sebuah harta di hadapan Allah.
Kebanyakan mereka yang zalim, itu tidak ingat bahwasanya dunianya ada disini saja sampai mereka mengaku-ngaku tentang harta bendanya, padahal sejatinya harta itu hanyalah titipan dan akan terus berputar dan berganti-ganti (kepemilikan) dengan manusia yang lain.
Maka, carilah nafkah untuk keluarga kita dengan cara yang mulia dan selalu menjaga keberkahannya. Setelah kita bisa menjaga keberkahan itu, berdoalah kepada-Nya, agar Allah swt. selalu menjaga dan istiqomah terhadap kemuliaan (nafkahnya).
Karena kemuliaan adalah sebuah karunia besar yang diberikan oleh Allah swt. kepada siapapun yang dikehendaki oleh-Nya. Setiap orang yang dimuliakan oleh Allah, maka tidak mungkin ada yang bisa membuatnya terhina. Dan sebaliknya, siapapun yang dihinakan oleh Allah, maka tidak mungkin ada yang bisa memuliakannya. Semuanya, itu tentu akan ada sebab dan akibatnya.
Kenapa ada sebagian manusia yang dihinakan oleh-Nya? Dan mengapa ada sebagian manusia yang dimuliakan oleh-Nya? Cobalah kita perhatikan, bahwasanya siapapun yang di langit dan siapapun yang di bumi, itu bersujud kepada Allah.
Yang tidak bersujud kepada Allah, itu tidak mungkin mendapat kemuliaan. Dan siapa manusia yang dihinakan oleh Allah? Yaitu manusia yang tidak mau bersujud kepada Allah. Dan manusia yang mendapatkan kemuliaan oleh Allah adalah manusia yang mau bersujud kepada Allah swt.
Jagalah ketaatan dan keistiqomahan, karena dengan itu kamu akan mendapatkan kemuliaan-Nya.
Wallahu A’lam
Oleh: Saifur Ashaqi
Sumber: Wejangan Channel Ganang Setioko