Jihad yang paling utama adalah mengatakan keadilan di hadapan penguasa yang menyeleweng. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Sesungguhnya termasuk mengagungkan kehormatan Allah yaitu dengan memuliakan: orang Islam yang tua usianya, orang yang pandai tentang Al-Qur’an yang tidak sombong, dan yang tidak mengabaikan isi Al-Qur’an, serta memuliakan penguasa yang adil. (HR. Abu Dawud)
Sesungguhnya meminta-minta itu adalah cacat (luka) yang digoreskan orang pada wajahnya (sendiri), kecuali apabila ia meminta-minta kepada penguasa atau karena keadaan terpaksa. (HR. Tirmidzi)
Ada tiga kelompok yang pada hari kiamat Allah tidak akan berbicara kepada mereka, Allah tidak akan membersihkan mereka, Allah tidak akan memandang mereka, dan mereka akan disiksa dengan azab yang pedih, yaitu: Orang tua yang berzina, penguasa yang berbohong, dan orang miskin yang sombong. (HR. Muslim)
Seorang hamba yang diberi oleh Allah sebuah kepercayaan (amanah) untuk memimpin rakyat, dan ia mati dalam keadaan menipu rakyat, pasti Allah mengharamkan surga baginya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Seorang penguasa yang menguasai urusan umat Islam tetapi ia tidak memperhatikan dan tidak memberi nasihat, pasti ia tidak akan masuk surga bersama mereka. (HR. Muslim)
Ya Allah, siapa saja yang diberi kekuasaan untuk mengurusi umatku kemudian ia mempermudah mereka, maka mudahkanlah ia. (HR. Muslim)
Sejahat-jahat pemimpin adalah pemimpin yang lalim (kejam, menipu, berbohong, dll.). Oleh karena itu, jangan sampai kamu termasuk dalam golongan mereka. (HR. Bukhari dan Muslim)
Siapa saja yang diberi kekuasaan oleh Allah untuk mengurusi umat Islam tetapi ia tidak memperhatikan kedukaan dan kemiskinan mereka, maka Allah tidak akan memperhatikan kepentingan, kedukaan, dan kemiskinannya pada hari kiamat. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil di sisi Allah laksana berada di atas mimbar yang terbuat dari cahaya. Mereka itu orang-orang yang berlaku adil dalam memberikan hukum kepada keluarga dan rakyat yang mereka kuasai. (HR. Muslim)
Pemimpin yang bijaksana adalah yang kalian cintai dan ia mencintai kalian, kalian selalu mendoakan atasnya dan ia selalu mendoakan kalian. (HR. Muslim)
Pemimpin yang terjahat adalah yang kalian benci dan ia membenci kalian, kalian mengutuknya dan ia mengutuk kalian. (HR. Muslim)
Penghuni surga itu terdiri dari tiga kelompok, yaitu: Penguasa yang adil lagi disenangi, orang yang mengasihi lagi lembut hati kepada sanak keluarga dan setiap muslim, serta orang miskin yang menjaga kehormatan dirinya (tidak meminta-minta) padahal ia mempunyai keluarga. (HR. Muslim)
Seorang muslim wajib mendengar dan taat terhadap perintah (penguasa), yang disukainya maupun yang tidak disukainya. Kecuali bila ia diperintah (penguasa) untuk mengerjakan kemaksiatan, maka ia tidak wajib mendengar dan taat. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Ibnu Umar ra., ia berkata: Ketika kami berbaiat (berjanji setia) kepada Rasulullah saw. untuk selalu mendengar dan taat, beliau lalu bersabda kepada kami: Sebatas kemampuanmu. (HR. Bukhari dan Muslim)
Siapa saja yang melepaskan diri dari ketaatan (pada penguasa), maka pada hari kiamat ia akan bertemu Allah tanpa dapat mengajukan alasan. (HR. Muslim)
Dengarkan dan taatilah (penguasa)! Walau yang menguasaimu adalah seorang budak Etiopia, yang bentuk kepalanya seperti biji kurma. (HR. Bukhari)
Kamu harus selalu mendengar dan taat kepada penguasa, baik dalam hal yang sulit, menyenangkan ataupun membosankan. Walaupun penguasa itu tidak memperdulikanmu. (HR. Muslim)
Dengarkan dan taatilah (para penguasa)! Sesungguhnya mereka (para penguasa) akan dimintai pertanggungjawaban atas kewajiban mereka (sebagai penguasa), dan kamu juga akan dimintai pertanggungjawaban atas kewajibanmu (sebagai rakyat). (HR. Muslim)
Sepeninggalku, akan muncul penguasa yang mementingkan diri sendiri dan akan muncul hal-hal yang kamu anggap mungkar. (HR. Bukhari dan Muslim)
Kamu harus menunaikan kewajibanmu (sebagai penguasa atau rakyat) dan mohonlah kepada Allah atas apa yang menjadi hakmu!. (HR. Bukhari dan Muslim)
Siapa saja yang taat kepadaku, maka ia telah taat kepada Allah, dan siapa saja yang durhaka kepadaku, maka ia telah durhaka kepada Allah. (HR. Bukhari dan Muslim)
Siapa saja yang taat kepada pemimpinnya, maka ia telah taat kepadaku, dan siapa saja yang durhaka kepada pemimpinnya, maka ia telah durhaka kepadaku. (HR. Bukhari dan Muslim)
Siapa saja yang benci terhadap tindakan penguasanya, hendaklah ia sabar! Sesungguhnya orang yang meninggalkan penguasa (memberontak) walau hanya sejengkal, maka ia akan mati seperti mati pada jaman jahiliyyah. (HR. Bukhari dan Muslim)
Siapa saja yang menghina penguasanya, maka Allah akan menghinakan dirinya. (HR. Tirmidzi)
Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah kamu meminta jabatan. Apabila kamu diberi (jabatan) sedangkan kamu tidak memintanya, maka kamu akan mendapat pertolongan Allah dalam melaksanakannya. Dan apabila kamu diberi jabatan karena karena memintanya, maka jabatan itu akan diserahkan sepenuhnya kepadamu (tanpa mendapat pertolongan Allah dalam melaksanakannya). (HR. Bukhari dan Muslim)
Apabila kamu bersumpah terhadap suatu perbuatan, kemudian kamu melihat ada perbuatan lain yang lebih baik, maka kerjakanlah perbuatan yang lebih baik itu dan tebuslah sumpahmu. (HR. Bukhari dan Muslim)
Wahai Abu Dzar, sesungguhnya aku melihatmu seorang yang lemah, dan aku mencintaimu sebagaimana aku mencintai diriku. Janganlah kamu menjadi pejabat, walaupun terhadap dua orang, dan janganlah kamu mengelola harta anak yatim. (HR. Muslim)
Wahai Abu Dzar, sesungguhnya kamu orang yang lemah, sedangkan jabatan adalah suatu kepercayaan yang pada hari kiamat merupakan suatu kehinaan dan penyesalan. Kecuali bagi pejabat yang dapat memanfaatkan hak dan menunaikan kewajiban dengan sebaik-baiknya. (HR. Muslim)
Sesungguhnya kalian berambisi memegang suatu jabatan, padahal pada hari kiamat jabatan itu akan menjadi penyesalan. (HR. Bukhari)
Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seorang penguasa, maka Allah akan menjadikan baginya pembantu yang jujur sebagai pembimbing ketika ia khilaf dan membantunya ketika ia ingat. Dan jika Allah menghendaki lain (maksudnya keburukan), maka Allah akan menjadikan baginya pembantu yang jahat. Apabila penguasa itu lupa, ia tidak mengingatkannya dan apabila penguasa itu ingat, ia tidak mau membantunya. (HR. Abu Dawud)
Ada tiga macam orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah kelak pada hari kiamat, Allah tidak menyucikan mereka dan tidak pula memandang mereka, mereka akan mendapat siksa yang pedih, yaitu: orang tua yang berzina, penguasa yang suka berbohong, dan orang kafir yang sombong. (HR. Muslim)
Sesungguhnya akan diangkat untuk kalian beberapa penguasa dan kalian akan mengetahui kemungkarannya. Maka siapa saja yang benci (mereka), maka bebaslah ia, dan siapa saja yang mengingkari (mereka), maka selamatlah ia, sedangkan orang yang senang dan mengikuti (mereka), maka tersesatlah ia. (HR. Muslim)
Sejahat-jahat pemimpin adalah pemimpin yang kejam, maka janganlah kamu termasuk dalam golongan mereka. (HR. Muslim)
Kalian adalah pemimpin dan kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinan kalian. (HR. Bukhari dan Muslim)
Penguasa adalah pemimpin, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Suami adalah pemimpin keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Istri adalah pemimpin di rumah suaminya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Pelayan adalah pemimpin dalam mengelola harta tuannya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Nanti pada akhir zaman, ada di antara pemimpin-pemimpin kalian yang menabur-naburkan uang dan tidak bisa dihitung. (HR. Muslim)
Ada tiga macam orang yang tidak diajak bicara oleh Allah kelak pada hari kiamat. Allah tidak melihat dan tidak mensucikan mereka dan mereka akan memperoleh siksa yang pedih, yaitu: Orang yang mempunyai kelebihan air di tanah, tetapi ia tidak memberi perantau (musafir) yang membutuhkan. Orang yang menjual barang dagangan kepada orang lain sesudah Asar, ia bersumpah atas nama Allah bahwa ia mengambil barang dagangan itu dengan harga sekian, lalu ia menyedekahkannya (kepada pembeli), padahal kenyataannya bukanlah demikian. Orang yang berjanji setia kepada seorang pemimpin hanya karena kepentingan duniawi. Jika pimpinan itu memberinya harta duniawi, maka ia penuhi janjinya, tetapi kalau pimpinan tidak memberikan apa-apa, ia pun tidak memenuhi janjinya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah, shalatlah kalian lima kali sehari semalam, berpuasalah pada bulan Ramadhan, tunaikanlah zakat harta bendamu serta patuhlah kepada pemimpin-pemimpin kalian, maka kalian akan masuk surga. (HR. Tirmidizi)
Wallahu A’lam
Oleh: Saifur Ashaqi
Sumber: Kitab Riyadhus Shalihin