Bersedekahlah selama kamu masih sehat, suka harta, takut miskin dan masih berkeinginan kaya. Dan janganlah kamu menunda-nunda, sehingga apabila nyawa sudah sampai di tenggorokan, maka kamu baru berkata : “Untuk fulan sekian dan untuk fulan sekian, padahal harta itu sudah menjadi hak si fulan (ahli warisnya).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Suatu waktu, surga dan neraka berdebat tentang siapa saja bagiannya. Neraka berkata : "Bagianku orang-orang yang sombong dan takabur." Surga berkata : "Bagianku orang-orang yang lemah dan orang-orang miskin." (HR. Muslim)
Aku berdiri di pintu surga, sedangkan yang aku lihat masuk ke dalamnya kebanyakan orang-orang miskin, sedangkan orang-orang kaya itu masih tertahan oleh perhitungan kekayaannya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Bukanlah termasuk orang miskin ialah orang yang tidak makan satu atau dua biji kurma dan bukan pula yang tidak bisa makan dua suap makanan, tetapi orang miskin yang sebenarnya adalah orang yang sopan dan segan (malu) untuk meminta-minta. (HR. Bukhari dan Muslim)
Orang yang mengurus janda dan orang miskin bagaikan orang yang berjuang di jalan Allah. (HR. Bukhari dan Muslim)
Sedekah kepada orang miskin hanya mendapatkan pahala sedekah saja, sedangkan sedekah kepada sanak kerabat mengandung dua macam keutamaan, yaitu sedekah dan menghubungkan tali kekerabatan. (HR. Tirmidzi)
Apabila kamu mencintaiku, bersiap-siaplah untuk menghadapi kemiskinan dengan mengencangkan pinggang. Sesungguhnya kemiskinan itu lebih cepat datangnya bagi orang yang mencintaiku melebihi cepatnya banjir yang mengalir ke jurang. (HR. Tirmidzi)
Orang-orang miskin akan masuk surga lima ratus tahun lebih dahulu daripada orang-orang kaya. (HR. Tirmidzi)
Aku menengok ke taman surga, dan aku melihat penghuninya kebanyakan orang-orang miskin. Kemudian aku menengok ke neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah perempuan. (HR. Bukhari dan Muslim)
Aku berdiri di depan pintu surga, dan orang yang memasukinya kebanyakan terdapat orang-orang miskin. Sedangkan orang-orang kaya masih ditahan (HR. Bukhari dan Muslim)
Andaikan kalian mengetahui pahala yang telah disediakan Allah, niscaya kalian akan meningkatkan kemiskinan dan kelaparan. (HR. Tirmidzi)
Wahai Qabishah, meminta-minta itu tidak diperbolehkan kecuali ada salah satu dari tiga sebab. Pertama, seseorang yang menanggung beban yang amat berat, maka ia diperbolehkan meminta-minta sampai dapat meringankan bebannya, kemudian ia mengekang dirinya untuk tidak meminta-minta lagi. Kedua, seseorang yang tertimpa kecelakaan dan hartanya habis, maka ia boleh meminta-minta sampai mendapatkan kehidupan yang layak, dan yang ketiga seseorang yang sangat miskin, sehingga ada tiga orang yang bijaksana diantara kaumnya mengatakan: “Si Fulan benar-benar miskin.” Maka ia diperbolehkan meminta-minta, sampai hidup dengan layak. Wahai Qabishah, meminta-minta selain disebabkan tiga hal tadi, adalah usaha yang haram dan orang yang memakannya berarti ia memakan barang haram. (HR. Muslim)
Bukanlah dinamakan orang miskin adalah orang yang meminta-minta kemudian ia tidak memperoleh sesuap dan dua suap makanan atau tidak memperoleh satu dan dua buah butir kurma, tetapi yang dinamakan orang miskin adalah orang yang tidak dapat mencukupi kebutuhannya dan tidak pernah berfikir untuk diberi sedekah dan ia juga tidak mau pergi untuk meminta-minta kepada orang lain. (HR. Bukhari dan Muslim)
Ada tiga hal yang akan aku sampaikan kepada kalian, agar kalian menjaganya dengan baik. Pertama, harta seseorang tidak akan berkurang karena sedekah. Kedua, seseorang yang dianiaya dan ia sabar atas penganiayaan itu, maka Allah akan membalasnya dengan kemuliaan. Ketiga, seseorang yang membuka pintu untuk meminta-minta, niscaya Allah akan membuka untuknya pintu kemiskinan (merasa kurang terus) atau yang semacamnya. (HR. Tirmidzi)
Ketika surga dan neraka itu berdebat, neraka berkata : “Bagianku orang-orang yang berlaku kejam dan sombong.” Surga berkata : “Bagianku orang-orang yang lemah dan miskin.” (HR. Muslim)
Penghuni surga itu terdiri dari tiga kelompok, yaitu: Penguasa yang adil lagi disenangi, orang yang mengasihi lagi lembut hati kepada sanak keluarga dan setiap muslim, serta orang miskin yang menjaga kehormatan dirinya sedang ia mempunyai keluarga. (HR. Muslim)
Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari kesulitan-kesulitan hari kiamat, maka hendaklah ia mempermudah orang miskin atau hendaklah ia membebaskan utang orang miskin. (HR. Muslim)
Kefakiran itu lebih indah bagi seorang mukmin daripada sabuk kulit yang indah di pipi kuda. (Al-Hadits)
Kefakiran adalah cacat (hina) bagi manusia, tetapi indah bagi Allah pada hari kiamat. (Al-Hadits)
Mencintai orang-orang fakir adalah sebagian akhlak para nabi dan membenci orang-orang fakir adalah sebagian akhlak para fir’aun. (Al-Hadits)
Setiap sesuatu itu ada kuncinya, dan kuncinya surga adalah mencintai orang-orang fakir-miskin karena kesabaran mereka. Mereka adalah orang-orang yang duduk menghadap Allah Ta'ala pada hari kiamat. (Al-Hadits)
Sesungguhnya Allah Ta'ala mencintai hamba yang mukmin, fakir, memelihara diri dari meminta-minta, dan menjadi kepala keluarga. (Al-Hadits)
Kefakiran adalah amanat. Barang siapa menyembunyikannya, maka akan menjadi ibadah. Dan barang siapa menampakkannya, maka akan menjadi beban bagi saudara-saudaranya yang muslim. (Al-Hadits)
Sungguh beruntung orang-orang yang fakir dan lemah dari umatku. (Al-Hadits)
Kefakiran adalah salah satu kemuliaan dari kemuliaan-kemuliaan Allah. (Al-Hadits)
Keutamaan orang fakir atas orang kaya, itu seperti keutamaanku atas semua mahkluk Allah Ta'ala. (Al-Hadits)
Tidak ada suatu pemberian dari Allah yang menyamai kefakiran. (Al-Hadits)
Wahai orang-orang fakir, bersikaplah ridha terhadap (pembagian) Allah dari lubuk hatimu, niscaya kalian akan beruntung dengan mendapatkan pahala kefakiranmu. Jika kalian tidak ridha, maka kalian tidak akan beruntung. (Al-Hadits)
Jika kalian mengetahui (besarnya pahala) di sisi Allah (bagi orang yang hidup dalam kefakiran), niscaya kalian akan merasa senang jika kalian hidup lebih miskin dan lebih fakir daripada yang kalian alami. (HR. Tirmidzi)
Bersikap rendah hatilah dan bergaullah kalian dengan orang-orang miskin, maka kalian akan menjadi pemuka orang-orang yang dekat dengan Allah dan akan terhindar dari sikap sombong. (HR. Abu Nu'aim)
Wallahu A’lam
Oleh: Saifur Ashaqi
Sumber: Kitab Riyadhus Shalihin dan Kitab Lubabul Hadits