Sebenarnya, di dalam kehidupan yang kamu jalani ini tentunya banyak sekali masalah yang datang menghampiri dirimu. Agar kamu kuat dan terarah jika menghadapi benturan-benturan di dalam menjalani kehidupan ini. Di dalam kehidupan, ketika kita menjalani benturan permasalahan, kita akan melewati lima fase untuk kita menghadapi permasalahan itu, yaitu:
Pertama, fase dimana kamu akan menyangkal (ngeyel). Karena kamu tidak terima akan kenyataan yang datang kepada dirimu ini.
Kedua, fase marah. Karena kamu tidak terima dengan kenyataan, maka kamu akan meluapkan kemarahan itu kepada siapapun, bahkan semua orang akan di kambinghitamkan (disalahkan), kamu juga akan marah terhadap dirimu sendiri.
Ketiga, fase tawar-menawar. Dimana kamu akan berusaha untuk mengembalikan masa yang dulu pernah kamu temui. Entah bagaimana caranya, kamu harus kembali dimana fase ketenangan itu datang kepada dirimu, walaupun kamu pun juga akan menyakiti dirimu sendiri.
Keempat, fase depresi. Dimana kamu mengalami kehampaan, kamu mengalami kekosongan, kamu merasa hidup ini sudah tidak berarti, dan kamu merasa tidak ada siapa pun yang peduli dengan dirimu.
Kelima, fase ikhlas. Dimana harapan itu akan datang kembali setelah kamu menerima cobaan-cobaan yang datang kepada dirimu, benturan di dalam kehidupan, permasalahan di dalam kehidupan, hanya dimana kamu akan mencapai titik ikhlas itu.
Itulah warna-warna (fase-fase) di dalam kehidupanmu. Jangan sampai kamu terjebak di dalam satu warna itu.
Kesimpulannya, kedewasaan setiap manusia diukur dari bagaimana cara kamu berputar dan memutar warna-warna (fase-fase) di dalam kehidupan itu sampai ke titik ikhlas. Jangan sampai dirimu itu terjebak di salah satu warna itu. Karena jika kamu terjebak di salah satu warna, contohnya; jika kamu terjebak di fase depresi, maka yang ada kamu akan semakin menyakiti tubuhmu, kamu semakin tidak terima akan keadaan yang datang kepadamu, dan kamu pun bisa melakukan hal yang sangat dibenci oleh Allah SWT.
Kemudian, jika kamu sudah mencapai ke titik ikhlas, kamu pun harus bisa menyeimbangkan dengan rasa syukur. Bersyukurlah atas apa yang datang kepada dirimu, karena belum tentu hal yang tidak baik-baik saja itu adalah hal yang tidak baik untuk dirimu, akan tetapi hal yang tidak baik itu adalah kebaikan untuk dirimu. Karena hadiah yang paling berharga di dunia ini adalah apa yang kita miliki saat ini.
Tujuan hidup di dunia ini adalah kamu mencari sebuah ketenangan (kenyamanan). Sebenarnya, ketenangan adalah hal yang paling sederhana jika kamu bisa melakukan tiga hal ini, yaitu; Sesuatu yang tidak perlu kamu bicarakan, janganlah kamu bicarakan. Sesuatu yang tidak perlu kamu dengar, janganlah kamu mendengarkannya. Dan sesuatu yang tidak perlu kamu ketahui, janganlah kamu cari tahu.
Dengan begitu, kamu merasa bahwasanya ketenangan itu akan datang kepada dirimu, dan juga terkadang “bodoh amat” itu menjadi senjata yang sangat kuat untuk menjalani kehidupan di dunia ini.
Dengan kamu tidak mengetahui apa yang tidak perlu kamu ketahui, dengan kamu tidak membicarakan apa yang tidak perlu kamu bicarakan, itu bisa membuat hatimu tenang, tidak memiliki rasa iri kepada siapapun, tidak memiliki rasa dendam kepada siapapun, dan tidak memiliki rasa marah kepada siapapun.
Karena jika sesuatu yang tidak perlu kamu lihat, akan tetapi kamu berusaha untuk melihatnya, yang ada nantinya rasa marah itu datang di dalam hidupmu, rasa iri datang kepada dirimu sendiri, bahkan rasa menginginkan hal yang kamu lihat itupun muncul di dalam tubuhmu.
Tentunya, di dalam kehidupan ini, kamu selalu dituntut untuk memilih mana jalan yang terbaik yang harus kamu lalui dan mana jalan yang tidak perlu kamu lalui, agar di setiap pilihanmu itu, kamu tidak salah untuk melangkahnya.
Di dalam sebuah pilihan kehidupan yang sudah kamu pilih itu, tentunya akan ada ujian-ujian yang datang kepadamu. Bagaimana kamu menyikapi pilihan-pilihan ataupun ujian-ujian yang ada dalam pilihanmu itu. Jika pola pikirmu menganggap pilihanmu itu sebagai sebuah ujian, maka yang akan datang kepada dirimu adalah kamu akan mencapai tujuanmu dengan level yang cepat atau dengan tingkatan yang cepat. Akan tetapi, jika kamu memiliki pola pikir pada pilihanmu itu adalah sebuah ancaman, yang ada nantinya kamu hanya akan bertanya-tanya, apakah yang saya pilih ini benar? apakah ini jalan yang tepat?. Itu semua hanya akan menghambat dirimu untuk mencapai tujuanmu.
Di dalam sebuah kehidupan, ada dua hal yang perlu kamu ingat dan ada dua hal yang perlu kamu lupakan. Dua hal yang perlu kamu ingat adalah kebaikan orang lain terhadap dirimu dan keburukanmu terhadap orang lain. Dan dua hal yang perlu kamu lupakan adalah kebaikan dirimu kepada orang lain dan keburukan orang lain kepada dirimu (maafkan saja!).
Dan perlu kamu sadari, di setiap doa yang kamu panjatkan, bukannya Tuhan tidak mendengarkan dan bukannya Tuhan tidak mau mengabulkan doamu, akan tetapi Tuhan mengabulkan doa yang tepat untuk dirimu sendiri. Adapun doa-doa yang sudah kamu panjatkan tapi saat ini belum terkabulkan, nantinya akan terkabul lebih baik lagi dan digantikan dengan yang terbaik sesuai dengan porsi kehidupanmu.
Wallahu A’lam
Sumber: Wejangan dari Channel Ganang Setioko