Rasulullah saw. bersabda di atas mimbar: "Bani Hisyam Ibnul Mughirah meminta izin kepadaku untuk menikahkan putri-putri mereka dengan Ali bin Abu Thalib namun aku tidak mengizinkan mereka, kemudian aku tidak mengizinkan mereka, kemudian aku tidak mengizinkan mereka (sebanyak tiga kali), kecuali jika Ali bin Abu Thalib menceraikan anakku dan menikahi putri mereka. Ia (Fatimah) adalah darah dagingku, orang yang melukai (perasaan)nya berarti melukaiku, dan orang yang menyakitinya berarti telah menyakitiku." (HR. Ibnu Majah)
Dari Anas bin Malik berkata, "Ketika Rasulullah saw. merasakan kerasnya sakaratul maut, Fatimah berkata, "Betapa sakitnya engkau wahai ayah!" lalu Rasulullah saw. pun bersabda: "Ayahmu tidak akan mendapatkan sakit setelah hari ini. Sungguh, telah datang kepada ayahmu sesuatu yang tidak akan pernah dilewatkan oleh seorang pun, kematian. " (HR. Ibnu Majah)
Bahwa Miswar bin Makhramah mengabarkan kepadanya bahwa Ali bin Abu Thalib meminang putri Abu Jahal, padahal ia masih memiliki Fatimah, putri Nabi saw. Maka ketika Fatimah mendengar hal itu ia mendatangi Nabi saw. dan berkata, "Sesungguhnya kaummu mengatakan bahwa engkau tidak akan marah untuk putrimu, sekarang Ali ingin menikahi putri Abu Jahal! " Al Miswar berkata, "Nabi saw. lantas bangkit, dan selesai tasyahud (mengucapkan syahadat) aku mendengar beliau bersabda: "Adapun setelah itu, sungguh aku telah menikahkan Abu Al Ash bin Ar Rabi', lalu ia bercerita kepadaku dan membenarkan aku. Sesungguhnya Fatimah adalah darah dagingku, aku tidak ingin jika mereka membuat fitnah untuknya. Sesungguhnya Fatimah, demi Allah, selamanya tidak akan pernah berkumpul putri Rasulullah dengan putri musuh Allah dalam naungan seorang laki-laki." Al Miswar berkata, "Akhirnya Ali membatalkan diri untuk meminang." (HR. Muslim)
Dari Ali ra., ia berkata; Rasulullah saw. mempersiapkan Fatimah dalam sebuah sebuah kain beludru, geriba, dan bantal yang isinya adalah rumput jeruk. (HR. Nasa’i)
Dari Ibnu Abbas, bahwa Ali berkata; Dahulu saat saya akan menikahi Fatimah, saya berkata; Wahai Rasulullah, tolong Fatimah dinikahkan denganku, beliau bersabda: "Baik, berilah ia sesuatu", saya berkata; saya tidak memiliki sesuatu, beliau bersabda: "Dimanakah baju zirahmu yang anti pedang itu?," saya menjawab ia ada padaku, beliau bersabda: "Berikan padanya." (HR. Nasa’i)
Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya, ia berkata; Abu Bakar dan Umar melamar Fatimah, lalu Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya ia masih kecil," lalu Ali melamarnya dan beliau menikahkannya dengan Ali. (HR. Nasa’i)
Rasulullah saw. bersabda kepada Ali, Fatimah, Hasan dan Husain: "Aku akan mengadakan perdamaian kepada orang yang damai dengan kalian, dan akan memerangi orang yang kalian perangi." (HR. Ibnu Majah)
Dari Aisyah dan Ummu Salamah keduanya berkata, "Rasulullah saw. memerintah kami untuk mempersiapkan (merias) Fatimah hingga kami mempertemukannya dengan Ali. Kami pergi ke rumah dan membentangkan tanah lunak dari sisi saluran air, kemudian kami mengisi dua bantal dengan serabut dan kami ratakan dengan tangan-tangan kami. Setelah itu kami hidangkan kurma dan kismis, kami beri minum dengan air yang segar, lalu kami mengambil sebatang kayu dan kami pasang di sisi rumah untuk mencantelkan baju dan menggantungkan tempat air minum. Kami tidak pernah melihat pesta pernikahan yang seindah dari pesta pernikahan Fatimah." (HR. Ibnu Majah)
Dari Az-Zuhri berkata, telah mengabarkan kepada saya Ali bin Husain bahwa Husain bin Ali mengabarkannya bahwa Ali bin Abi Thalib menceritakan kepadanya bahwa pada suatu malam Rasulullah saw. membangunkan dia dan Fatimah putri Nabi saw. lalu berkata: "Mengapa kalian tidak shalat malam?”. Maka aku (Ali) menjawab: "Wahai Rasulullah, jiwa-jiwa kami ada di tangan Allah, jika Dia menghendaki membangunkan kami pasti kami akan bangun juga". Maka beliau berpaling pergi ketika kami mengatakan seperti itu dan beliau tidak berkata sepatah katapun. Kemudian aku mendengar ketika beliau pergi sambil memukul pahanya berkata: "Memang manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah. (QS. Al-Kahfi: 54)”. (HR. Ibnu Majah)
Dari Al Miswar bin Makhramah bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Fatimah adalah bagian dari diriku. Maka barangsiapa yang menjadikannya marah berarti telah membangkitkan kemarahanku". (HR. Ibnu Majah)
Dari Ali bin Abu Thalib bahwasanya; Fatimah datang kepada Nabi saw. untuk meminta Khadim (pembantu), maka beliau bersabda: "Maukah kamu aku beritahukan sesuatu yang lebih baik darinya? Bertasbihlah kepada Allah saat kamu hendak tidur sebanyak 33 kali, kemudian bertahmid 33 kali dan bertakbir sebanyak 34 kali." (HR. Ibnu Majah)
Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya Fatimah adalah bagian dari dagingku, apabila ada sesuatu yang menyakitinya maka akan membuatku sakit pula." (HR. Muslim)
Bahwa Rasulullah saw. pernah menemui Ali dan Fatimah, sementara keduanya sedang berada di dalam selimut mereka yang terbuat dari kain wool. Dan Rasulullah saw. sendiri yang menyiapkan kain wool, bantal dan tempat minum dari kulit untuk keduanya." (HR. Muslim)
Dari Sa'id bin Al-Musayyab dia berkata, "Ketika kami berada di samping Ummu Salamah, tiba-tiba dia menyebutkan kepada kami mengenai perkara Mahdi, katanya, "Saya pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Al-Mahdi berasal dari anak keturunan (dzuriyyah) Fatimah." (HR. Ibnu Majah)
Dari Ibnu Buraidah dari ayahnya dia berkata; "Di antara para wanita yang paling dicintai oleh Rasulullah saw. adalah Fatimah, sedangkan dari kalangan laki-laki adalah Ali." (HR. Tirmidzi)
Dari Abdullah bin Az-Zubair bahwa Ali menyebut-nyebut putri Abu Jahal, lantas hal itu sampai kepada Nabi saw., maka beliau bersabda: "Bahwasanya Fatimah adalah bagian dari diriku, aku akan merasa menderita dengan derita yang ia rasakan dan aku merasa sakit dengan sakit yang ia rasakan." (HR. Tirmidzi)
Dari Ummu Salamah bahwa Nabi saw. menyelimuti Hasan, Husain, Fatimah dan Ali dengan kain, kemudian beliau mengucapkan: "Ya Allah, mereka semua adalah ahli baitku, dan orang-orang terdekatku, oleh karena itu, bersihkanlah diri mereka dari kotoran (dosa) dan sucikanlah mereka dengan sesuci-sucinya." (HR. Tirmidzi)
Dari Aisyah dia berkata; "Saya tidak pernah melihat seorang pun yang menyerupai Rasulullah saw. baik pada kekhusyu'annya, perilakunya dan pendiriannya ketika berdiri maupun duduknya kecuali Fatimah binti Rasulullah saw., Aisyah berkata; "(yaitu) apabila ia menemui Nabi saw., maka beliau akan menyambutnya, menciumnya dan memberinya tempat duduk di tempat duduk yang beliau tempati, begitu juga dengan Nabi saw., apabila beliau menemuinya, maka ia akan berdiri dari tempat duduknya (untuk menyambut), lalu dia akan mencium beliau dan memberinya tempat duduk di tempat duduk yang dia tempati. Pada saat Nabi saw. sakit, maka Fatimah datang menjenguk dan menemui beliau lalu ia merebahkan kepalanya (di dada beliau) dan menciumnya, kemudian Fatimah mengangkat kepalanya sambil menangis, lalu ia merebahkan kepalanya di dada beliau (yang kedua kali), dan mengangkatnya kembali sambil tertawa, maka kataku (dalam hati); "Sungguh, saya telah mengira bahwa Fatimah adalah orang yang paling kuat (teguh ketabahannya) di antara wanita-wanita kami namun ternyata dia juga bisa seperti wanita-wanita lainnya (yakni bisa sedih dan menangis)." Ketika Nabi saw. telah meninggal dunia, maka saya berkata kepadanya; "Tahukan kamu ketika kamu menyandarkan kepalamu kepada Nabi saw. lalu kamu mengangkatnya sambil menangis, setelah itu kamu menyandarkan kepalamu (yang kedua kalinya) lalu mengangkatnya sambil tertawa, apa yang membuatmu seperti itu?" Fatimah menjawab; "Sesungguhnya (waktu itu) saya mendapatkan kabar rahasia, beliau memberitahukan kepadaku, bahwa beliau akan segera meninggal dunia karena sakit yang dideritanya, maka saya menangis, kemudian beliau juga memberitahukan kepadaku bahwa aku adalah salah seorang dari anggota keluarganya yang pertama kali menyusul beliau, karena itulah saya tersenyum." (HR. Tirmidzi)
Dari Jumai' bin Umair At-Taimi dia berkata; saya bersama bibiku menemui Aisyah, lalu saya bertanya mengenai siapakah wanita (dari ahli baitnya) yang paling dicintai oleh Rasulullah saw.?" Aisyah menjawab; "Fatimah." Dia ditanya lagi; "Kalau dari kaum laki-laki?" Aisyah menjawab; "Suaminya, karena menurut sepengetahuanku dia adalah orang yang banyak melakukan puasa dan shalat malam." (HR. Tirmidzi)
Dari Anas, bahwa Nabi saw. bersabda: "Cukuplah bagimu dari wanita (penghulu) dunia adalah Maryam binti Imran, Khadijah binti Khuwailid dan Fatimah binti Muhammad serta Asiyah istri Fir'aun." (HR. Tirmidzi)
Wallahu A’lam
Oleh: Saifur Ashaqi
Sumber: Lidwa Pustaka