Makna Kehidupan
Apa yang kamu pikirkan itu adalah apa yang akan terjadi. Semua tergantung pada pola pikirmu. Jika kamu meyakini sesuatu, maka akan terjadi. Dan jika kamu tidak meyakininya, maka tidak akan terjadi.
Jadilah orang yang pandai bersyukur dan pandai menerima keadaan. Mau cari untung berapakah di dunia ini? Apakah harta yang berlimpah? Apakah istri yang cantik? Ataukah jabatan yang tinggi? Padahal sejatinya, orang yang paling beruntung di dunia ini adalah orang yang pandai bersyukur.
Jika kamu ditakdirkan menjadi seekor ayam, maka nikmatilah dan syukurilah hidup menjadi seekor ayam. Tak perlu kamu mengeluh dan selalu menuntut untuk hidup layaknya seekor burung. Karena kalau kamu selalu begitu, maka kamu tidak akan menikmati hidup menjadi seekor ayam, sebab selalu mengeluh menjadi seekor ayam. Sedangkan menjadi seekor ayam yang bisa terbang adalah hal yang tidak mungkin atau hanya angan-angan (khayalan) saja.
Posisikanlah hidupmu serendah-rendahnya, sehingga tidak ada yang merendahkanmu lagi. Posisikanlah hidupmu serendah-rendahnya, agar kamu bisa hidup dalam kondisi apapun dan bisa bahagia serta menikmati hidup dalam kondisi apapun.
Makna Ilmu
Percuma kalian memiliki ilmu, jika ilmu itu tidak bisa meluaskan jiwa kalian. Karena yang sering terjadi adalah mereka yang berilmu akan memiliki sifat seperti samudra yang hanya bisa menampung sampah-sampah.
Ingat! Tuhan tidak pernah menuntutmu untuk sukses ataupun gagal dan tidak pernah menuntutmu untuk menang ataupun kalah. Jika sekalipun kalian gagal atau kalah, kalian tidaklah berdosa. Akan tetapi, hidup adalah tentang apakah kalian benar-benar mau berjuang (menjalani hidup)? Apakah kalian benar-benar tetap bertahan (menghadapi cobaan)? Dan apakah kalian tetap mau memegang teguh (iman) dan mengingat Tuhanmu, Allah swt., dalam situasi apapun?
Tidak masalah jika ilmumu masih rendah, ilmumu cuma pas-pasan, emosimu masih berantakan, itu lebih baik, karena dengan itu kalian akan menjadi rendah hati. Banyak manusia di luar sana yang tinggi ilmu malah menjadikan mereka tinggi hati (sombong dan bangga diri).
Sayang sekali, di luar sana masih banyak manusia yang lebih memilih hidup kenyang tetapi menjadi budak (nafsu dan duniawi) daripada memilih hidup lapar tetapi mempertahankan harga diri (iman dan takwa).
Sangat miris, manusia yang berusaha mengada-adakan dirinya, yang berusaha keras menonjolkan dirinya, menyombongkan kehebatannya, manusia-manusia yang selalu ingin dilihat, sedalam itulah mereka berpikir sampai mereka menganggap bahwa semua yang ada di dunia adalah tentangnya, sampai mereka berusaha meniadakan makhluk-makhluk yang ada di sekitarnya dan mereka sampai tega meniadakan Tuhan di dalam hatinya. Jangan sampai terjadi pada kalian.
Arti Sebuah Amanah
Perlu kalian tahu, apakah arti sebuah amanah? Amanah adalah sebuah kata lain dari bencana. Karena memegang amanah memiliki tanggungjawab yang luar biasa, tidak hanya di dunia tetapi di akhirat nanti. Dan tanggungjawabnya bukan hanya kepada yang memberikan amanah, tetapi juga kepada Tuhan Yang Maha Esa. Itulah tanggungjawab terbesar bagi setiap pemegang amanah.
Banyak manusia di luar sana, ada ribuan, bahkan jutaan manusia yang mendambakan dan memimpikan sebuah kepercayaan serta ingin mendapatkan sebuah amanah, yang sering mereka sebut sebagai kekuasaan dan kedudukan. Tetapi tanpa mereka sadari, yang mereka lakukan adalah mendatangkan bencana kepada dirinya sendiri.
Maka dari itu, kalian yang sudah terlanjur mengemban sebuah amanah, berhati-hatilah kalian dengan sebuah amanah dan berdoalah kalian, mintalah petunjuk dan keringanan kepada Tuhanmu sehingga kalian dimudahkan untuk mengembannya.
Berhati-hati Dalam Bertindak
Perlu kalian ingat, sejatinya orang yang pintar kalah dengan orang yang berpengalaman, orang yang berpengalaman kalah dengan orang yang beruntung, dan orang yang beruntung pun masih kalah dengan orang yang diterima.
Maka berhatilah-hatilah kalian dalam berpikir, karena dari pikiran akan menjadi sebuah ucapan. Dan tingkatkanlah kehati-hatian kalian dalam ucapan, karena dari ucapan akan menjadi tindakan. Dan tingkatkan lagi kehati-hatian kalian dalam tindakan, karena dari tindakan akan menjadi kebiasaan. Dan tingkatkan lagi kehati-hatian kalian dalam kebiasaan, karena dari kebiasaan akan menjadi sifat dalam diri kalian.
Berawal dari pemikiran yang kecil, akan berpengaruh pada sifat dan masa depan kalian.
Tak perlu risau, karena dunia ini adalah panggung peraduan, yang benar diadu dengan yang salah, yang salah diadu dengan yang salah, bahkan yang benar sekalipun tetap diadu dengan yang benar. Jadi, janganlah kalian ingin dianggap benar, pasrahlah (bertawakkallah) kalian, anggaplah diri kalian yang paling salah, karena sekalipun kalian benar di tengah-tengah kebenaran, kalian akan tetap dianggap salah.
Perlu kalian ingat, amanah (berupa harta, anak, istri, jabatan, tugas, dll.) itu adalah kata lain dari bencana, tidak semua orang sanggup menerima bencana, tidak semua orang ikhlas menerima bencana, dan tidak semua orang tegar menghadapinya. Tapi perlu kalian ingat, kalian punya Tuhan, dekatkanlah diri kalian kepada-Nya, mintalah ampunan dan petunjuk kepada-Nya, karena hanya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Memberi Petunjuk.
Tidak ada yang sempurna di dunia ini, bahkan yang dikatakan sempurna adalah dia yang pernah mengalami kegagalan (dalam hidup), memang itulah yang ditakdirkan (Tuhan).
Makna Kematian
Ingat! Tuhan menciptakan kita dengan cinta, dan kita akan kembali kepada-Nya karena rindu. Jadi ingat, hanyalah Dia satu-satunya Dzat yang memiliki hak untuk menentukan kapan ajal itu tiba. Dengarkanlah, setiap hal yang terjadi di dunia ini, semua atas kehendak-Nya. Bahkan sekalipun itu adalah hal yang terburuk yang menimpamu, itu semua atas kehendak-Nya, begitu juga dengan kematian, kematian yang dialami saudaramu itu adalah karena kehendak-Nya. Jikalau memang Tuhan tidak berkehendak atas kematian itu, sekalipun pedang menancap di dalam jantungnya, maka kematian itu tidak akan terjadi.
Dengarkan baik-baik! Setiap kematian, setiap ajal, telah tertulis di dalam Lauhul Mahfudz, jauh sebelum makhluk itu diciptakan dan turun ke bumi. Jadi apapun, segala hal yang terjadi adalah bentuk lukisan terindah dari Tuhan, Sang Maha Pelukis, Allah swt.
Saya bahagia jika saudara saya akan tetap hidup dan mendampingi saya, karena itu adalah pilihan saya. Akan tetapi, saya lebih bahagia ketika saudara saya mati, karena itu adalah pilihan Tuhan. Dengarkanlah, tidak ada kehendak yang lebih indah dan tidak ada kehendak yang lebih baik, selain kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Jadi, tidak ada hal yang lebih baik atas kematian itu, selain kalian mengikhlaskan dan mendoakan kepergiannya.
Apa yang menjadi cita-cita kalian hidup di dunia ini? Apakah kalian memiliki cita-cita untuk hidup bahagia di dunia ini?
Cita-cita hidup bahagia di dunia ini tidaklah salah, akan tetapi itu kurang tepat, akan lebih indah jika dirimu memiliki cita-cita Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji’un (Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Allah). Karena dengan cita-cita itu, kalian akan disibukkan untuk memperbaiki diri dan mempersiapkan diri menghadapi kematian.
Percayalah, setiap hal yang terjadi di kehidupan kalian, semua mengajarkan sesuatu, kembali lagi kepada diri kalian untuk menganggap hal itu sebagai hambatan atau pelajaran.
Tuhan sangat mencintai makhluk-Nya. Tidak akan terjadi hal buruk karena cinta.
Wallahu A’lam
Oleh: Saifur Ashaqi
Sumber: Wejangan-wejangan di Channel Ganang Setioko