|
Cara Dakwah Wahabi |
Ironis,
itulah seuntai kata yang muncul dalam benakku. Gerangan apa yang membuat saya
tergerak untuk berkata Ironis. Jawabanya adalah dikikisnya budaya atau tradisi
Islam Indonesia (khususnya peninggalan Walisongo) oleh Islam radikal (Wahabi
dan lain-lain). Berita terbaru datangnya dari dunia pendidikan kita saat ini
(kurikulum 2013), ketika buku-buku pelajaran yang berbasis Islam seperti SKI
(Sejarah Kebudayaan Islam), Aqidah Akhlak, Qur’an Hadits, Bahasa Arab,
Pendidikan Agama Islam dan lain-lain telah disusupi oleh materi-materi yang
mendiskreditkan tradisi Islam yang dibawa oleh Walisongo seperti ziarah kubur.
Mereka (kaum
Wahabi) telah memasukkan materi-materi paham mereka ke dalam buku-buku
pelajaran agar generasi masa depan bangsa dapat disetir dan dihasut mereka. Apa
yang akan terjadi, anak-anak muda bangsa ini akan menghilangkan sejarah
bangsanya sendiri dan akan melupakan sejarah Walisongo sebagai penyebar agama
Islam di Indonesia. Sebenarnya saya sendiri sudah mengetahui kebusukan
orang-orang Wahabi dalam berdakwah. Mereka tidak segan-segan merebut masjid,
madrasah, sekolah, yayasan dan lain-lain bahkan mereka sekarang sudah menguasai
penerbit kitab-kitab kuning di Indonesia dan Timur Tengah serta menguasai media
cetak maupun elektronik (televisi nasional seperti tayangan Khazanah, Beriman
dll. dan website seperti www.voaislam, www.muslimina dll.) agar tujuan mereka
berhasil yaitu memusnahkan tradisi Islam Nusantara dan mengganti dengan tradisi
Wahabi yang radikal dan intoleransi.
Upaya mereka
dalam menguasai Islam Indonesia sebenarnya sudah pernah terjadi pada zaman sebelum
kemerdekaan. Namun, usaha mereka selalu terganjal oleh kesetiaan masyarakat
pada waktu itu kepada ulama atau kyainya dan keberanian masyarakat menjaga
nilai-nilai tradisi warisan Walisongo. Belakangan ini (era Reformasi), kesetiaan
masyarakat Islam Indonesia kepada ulama dan keberanian menjaga tradisi
Walisongo semakin menipis seiring dengan bertambahnya pengikut Wahabi di
Indonesia karena didukung oleh kekuatan dua parpol besar di Indonesia dan juga ada
sokongan dana dari Arab Saudi sebagai pusat penyebaran paham Wahabi Dunia.
Sebab, sebagaimana kita tahu, bahwa kerajaan dan ulama Wahabi Arab Saudi tidak
menyukai hal-hal yang bersifat sejarah dan tradisi, seperti peristiwa
pembongkaran bangunan makam istri dan sahabat Rasulullah dan pembongkaran
bangunan peninggalan bersejarah Rasulullah dan sahabatnya yang diganti dengan
bangunan mall dan hotel serta berita terkini tentang rencana pemindahan makam
Rasulullah walaupun hal itu masih menjadi pembahasan serius di Arab Saudi.
Keprihatinan
kita sebagai orang Islam Indonesia yang cinta damai mulai dikotori kembali
dengan cara-cara busuk orang Wahabi dengan memasukkan materi-materi paham
mereka ke dalam buku-buku pelajaran Islam di sekolah atau madrasah. Tindakan
orang Wahabi tersebut akan menjadi bom waktu bagi generasi masa depan bangsa
yang akan melupakan sejarah bangsanya dan menghilangkan tradisi bangsanya
sendiri. Islam bukan hanya milik orang Wahabi (Arab Saudi), tapi Islam juga
milik bangsa Indonesia yang memiliki tradisi sendiri dalam melaksanakan ajaran
Islamnya selagi tidak bertentangan dengan syari’ah Islam.
Kita semua
berharap kepada para pendidik, orangtua dan pemerintah agar bersama-sama
membangun kemajuan pendidikan anak-anak bangsa dengan menebarkan sikap
toleransi dan ramah dalam beragama. Islam Indonesia adalah Islam yang cinta
damai, Islam Indonesia tidak akan pernah lepas dari jasa perjuangan Walisongo,
Islam Indonesia adalah Islam yang menghormati tradisi bangsanya sendiri selagi
tidak bertentangan dengan syari’ah dan Islam Indonesia tidak akan melupakan
sejarah bangsanya sendiri.
Wallahu
A’lamu bi Muradih
al-Faqier
ila Rahmati Rabbih
Saifurroyya
16-09-14,
Kaliwungu Kota Santri
Baca Juga :
ADS HERE !!!