وَصَلُّوْا عَلَيَّ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ تَبْلُغُنِيْ
حَيْثُ كُنْتُمْ
“Bershalawatlah
kepadaku, sesungguhnya shalawat kalian akan sampai kepadaku di manapun kalian
berada." (HR. Abu Dawud)
إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ
فَأَكْثِرُوْا عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِيْهِ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوْضَةٌ عَلَيَّ
قَالَ فَقَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ وَكَيْفَ تُعْرَضُ صَلَاتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ
أَرَمْتَ قَالَ يَقُوْلُوْنَ بَلِيْتَ قَالَ إِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَرَّمَ
عَلَى الْأَرْضِ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ
"Sesungguhnya
hari Jum'at adalah di antara hari-hari kalian yang terbaik, maka perbanyaklah
shalawat kepadaku pada hari itu, karena sesungguhnya shalawat kalian
disampaikan kepadaku." Para sahabat bertanya; “Wahai Rasulullah,
bagaimana shalawat kami disampaikan kepadamu, sementara engkau telah meninggal
dunia?” Beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta'ala
telah mengharamkan bumi atas jasad para Nabi" (HR. Abu Dawud)
أَوْلَى النَّاسِ بِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ
عَلَيَّ صَلَاةً
"Orang
yang paling dekat denganku pada hari Kiamat adalah yang paling banyak
bershalawat kepadaku." (HR. Tirmidzi)
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصَلِّيْ عَلَيَّ إِلَّا صَلَّتْ
عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ مَا صَلَّى عَلَيَّ فَلْيُقِلَّ الْعَبْدُ مِنْ ذَلِكَ أَوْ
لِيُكْثِرْ
"Tidaklah seorang muslim bershalawat
kepadaku kecuali para malaikat akan bershalawat kepadanya sebagaimana ia
bershalawat kepadaku, maka ucapkanlah shalawat baik sedikit maupun banyak.
" (HR. Ibnu Majah)
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مَنْ نَسِيَ الصَّلَاةَ عَلَيَّ خَطِئَ طَرِيْقَ الْجَنَّةِ
"Barangsiapa lupa bershalawat kepadaku,
maka ia akan keliru menempuh jalan ke surga." (HR. Ibnu Majah)
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
عَشْرًا
"Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali
maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali." (HR. Muslim)
قَالُوْا صَلَاةُ الرَّبِّ اَلرَّحْمَةُ وَصَلَاةُ
الْمَلَائِكَةِ اَلْأِسْتِغْفَارُ
“Para
sahabat Nabi berkata; (maksud dari) shalawatnya Rabb (Allah) adalah rahmat, dan
shalawatnya para malaikat adalah istighfar (memohon ampunan)”. (HR.
Tirmidzi)
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ قَالَ إِنَّ الدُّعَاءَ مَوْقُوْفٌ بَيْنَ السَّمَاءِ
وَالْأَرْضِ لَا يَصْعَدُ مِنْهُ شَيْءٌ حَتَّى تُصَلِّيَ عَلَى نَبِيِّكَ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Dari
Umar bin Khathab, beliau berkata; sesungguhnya do'a akan terhenti di antara
bumi dan langit, ia tidak akan naik sampai kamu bershalawat kepada Nabimu saw.”
(HR. Tirmidzi)
الْبَخِيْلُ الَّذِيْ مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ
يُصَلِّ عَلَيَّ
"Orang
yang kikir adalah orang yang apabila namaku disebut di hadapannya maka ia tidak
mengucapkan shalawat kepadaku." (HR. Tirmidzi)
رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ
يُصَلِّ عَلَيَّ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ
قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ
فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ
"Celakalah
seseorang, aku disebut-sebut di depannya dan ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku.
dan celakalah seseorang, bulan Ramadhan menemuinya kemudian pergi sebelum ia
mendapatkan ampunan, dan celakalah seseorang yang kedua orang tuanya berusia
lanjut namun kedua orangtuanya tidak dapat memasukkannya ke dalam surga (karena
kebaikannya)." (HR. Tirmidzi)
إِذَا صَلَّيْتُمْ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَحْسِنُوا الصَّلَاةَ عَلَيْهِ فَإِنَّكُمْ لَا تَدْرُوْنَ
لَعَلَّ ذَلِكَ يُعْرَضُ عَلَيْهِ
"Jika
kalian membaca shalawat kepada Rasulullah saw. maka baguskanlah, sebab kalian
tidak tahu, bisa jadi shalawat itu dihadirkan di hadapannya (Rasulullah saw.).”
(HR. Ibnu Majah)
أَكْثِرُوا الصَّلَاةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ
فَإِنَّهُ مَشْهُوْدٌ تَشْهَدُهُ الْمَلَائِكَةُ وَإِنَّ أَحَدًا لَنْ يُصَلِّيَ عَلَيَّ
إِلَّا عُرِضَتْ عَلَيَّ صَلَاتُهُ حَتَّى يَفْرُغَ
"Perbanyaklah
bershalawat kepadaku pada hari Jum'at, sesungguhnya ia disaksikan, para
Malaikat juga menyaksikannya. Sungguh, sekali-kali tidaklah salah seorang dari
kalian bershalawat kepadaku kecuali shalawatnya akan diperlihatkan kepadaku
hingga dia selesai membaca shalawatnya." (HR. Ibnu Majah)
Wallahu A’lamu
bi Muradih
Oleh : Saifurroyya
Sumber : Lidwa
Pustaka
Kunjungi :