Setiap manusia mempunyai problem kehidupan, baik
masalah dalam dirinya, keluarganya, tetangganya, temannya maupun orang-orang di
sekitarnya. Semua problem sebenarnya bermuara pada diri kita sendiri, namun
terkadang kita tidak menyadarinya. Sebab, jika ada suatu masalah yang datangnya
dari orang lain dan kita melayaninya dengan kebencian dan amarah maka akan
muncullah sebuah masalah. Dan jika masalah itu muncul dari diri kita sendiri dan orang lain melayani dengan
kebencian juga otomatis timbul juga masalah. Sebagaimana dijelaskan oleh Allah
dalam salah satu firman-Nya :
مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللهِ
وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ
“Kebaikan apa pun yang kamu peroleh, adalah dari
sisi Allah, dan keburukan (masalah) apa pun yang menimpamu, itu dari
(kesalahan) dirimu sendiri “ (QS. An-Nisa : 79)
Jadi, perbaikilah diri kita dan bersihkanlah hati
kita dari kebencian, amarah dan hawa nafsu yang akan melukai diri kita sendiri.
Hadapilah masalah dengan kepala dingin dan hati yang bersih agar kita tidak
terjerumus dalam lingkaran dosa dan tergoda oleh bujukan setan.
Salah satu sarana membersihkan diri adalah dengan
selalu mengingat Allah dalam setiap kesempatan. Sebab, setan tidak akan kuat
menggoda manusia yang selalu mengingat Allah. Sebagaimana dijelaskan dalam
kitab Tanqihul Qaul, “ Jika hati seseorang mengingat Allah (berdzikir),
maka setan yang mau mendekat orang itu akan berteriak keras seperti teriakan
keras manusia ”. Berikut adalah ayat Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah tentang
pentingnya mengingat Allah.
Al-Qur’an
فَاذْكُرُوْنِي أَذْكُرْكُمْ
“Maka ingatlah kamu sekalian kepada-Ku, Aku pun
akan ingat kepadamu” ( QS. Al-Baqarah : 152 )
أَلَا بِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati
menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d : 28)
Hadits
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَقُولُ اللهُ تَعَالَى أَنَا عِنْدَ
ظَنِّ عَبْدِيْ بِيْ وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِيْ فَإِنْ ذَكَرَنِيْ فِي نَفْسِهِ
ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِيْ وَإِنْ ذَكَرَنِيْ فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ
مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ
تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِيْ يَمْشِيْ
أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً
Dari Abu
Hurairah ra. berkata, Nabi saw. bersabda: Allah Ta’ala berfirman, "Aku
berada dalam prasangka hamba-Ku, dan Aku selalu bersamanya jika ia
mengingat-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku mengingatnya dalam
diri-Ku, dan jika ia mengingat-Ku dalam perkumpulan, maka Aku mengingatnya
dalam perkumpulan yang lebih baik daripada mereka, jika ia mendekatkan diri
kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekatkan diri kepadanya sehasta, dan jika ia
mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, Aku mendekatkan diri kepadanya sedepa, jika
ia mendatangi-Ku dalam keadaan berjalan, maka Aku mendatanginya dalam keadaan
berlari." (HR. Bukhari)
Wallahu A’lam
al-Faqier
ila Rahmati Rabbih
Saifurroyya
02-09-14,
Kaliwungu Kota Santri
Baca :
ADS HERE !!!