Rasulullah
saw. bersabda, “Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah” (HR.
Tirmidzi). Hadits tersebut merupakan sebuah dasar bagi umat Islam untuk selalu
tersenyum (bhs jawa; sumeh) di hadapan orang lain. Rasulullah saw.
selain memerintahkan untuk tersenyum, beliau sendiri merupakan pribadi yang
selalu tersenyum di hadapan orang lain. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan
oleh para sahabat beliau: Jarir bin Abdullah al-Bujali ra. berkata, “Aku
tidak pernah menjumpai Rasulullah saw., kecuali beliau selalu tersenyum.”
(HR. Bukhari)
Senyum
merupakan aktifitas sederhana, namun mempunyai pengaruh yang besar, baik bagi
diri sendiri maupun orang lain. Senyum terbaik adalah senyuman yang tulus
keluar dari hati nurani terdalam, bukan senyum palsu yang dibuat-buat. Dengan
senyuman, akan terpancar energi positif dan optimisme dari dalam diri. Hal ini
akan membuat orang lain merasa nyaman dengan kehadiran kita. Senyum merupakan
salah satu cara untuk membina dan memperbaiki hubungan dengan sesame manusia.
Beberapa
ahli telah melakukan berbagai penelitian tentang senyum. Prof. James V.
McConnell, seorang Psikolog di Universitas Michigan, Amerika Serikat, berkata,
“Orang yang tersenyum cenderung mampu mengatasi masalah, mengajar orang
lain, dan menjual barang dengan lebih efektif, serta membesarkan anak-anak
dengan lebih bahagia. Ada lebih banyak informasi tentang senyuman daripada
sebuah kerutan di kening. Sebab, senyum itulah yang mendorong semangat dan
menjadi alat pengajaran yang jauh lebih efektif daripada hukuman (emosi)”.
Ted W.
Engstrom mengatakan bahwa senyuman dapat menciptakan kegembiraan, membuat
suasana menjadi ceria, membantu mengembangkan keinginan yang baik dalam bisnis,
membangkitkan semangat, dan mempererat hubungan dengan orang lain. Dari sisi
psikologi, senyum dapat mengurangi stress dan mengubah perasaan. Ketika kita
merasa tertekan dan sedih, cobalah tersenyum, maka perasaan akan lebih baik
serta pikiran lebih jernih dan positif. Pada saat tersenyum, tubuh kita memberi
sinyal-sinyal positif kehidupan. Dan, tersenyum mampu meningkatkan imunitas
tubuh secara psikologis, karena senyum membuat perasaan dan pikiran lebih
rileks.
Senyum
ternyata juga bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan. Aktifitas senyum sama
dengan olah raga yang bermanfaat untuk mengurangi infeksi paru-paru, mengurangi
sakit jantung, meningkatkan semangat, mengurangi dua hormon dalam tubuh yaitu eniferin
dan kortisol, serta menghasilkan endorphin, pemati rasa
alamiah dan serotonin yang merupakan hormon pengendali rasa sakit,
sehingga senyum bisa mempercepat proses penyembuhan penyakit dan mengurangi
rasa nyeri.
Dari segi
kecantikan, senyum merupakan obat awet muda karena senyum menggerakkan banyak
otot wajah, sehingga otot wajah terlatih dan kencang. Senyum terbukti dapat
merangsang otot-otot wajah dan memberi kesegaran dan mengurangi kerut-kerut di
wajah, kesehatan tubuh dan jiwa dengan melepaskan tenaga emosi yang berpusat
dari dalam.
Inilah
bukti, bahwa sabda Rasulullah saw. tentang perintah untuk senantiasa tersenyum
di hadapan orang lain mempunyai banyak hikmah-hikmah yang tersembunyi. Diantara
hikmah senyum tersebut adalah mengurangi beban, meringankan masalah dan lain
sebagainya. Semua hikmah itu baru ditemukan oleh para ahli dan ilmuwan jauh
setelah Rasulullah saw. memerintahkannya. Ini adalah bukti bahwa semua yang
disabdakan Rasulullah saw. mempunyai hikmah-hikmah yang tersembunyi, namun
orang Islam sendiri terkadang jarang yang mau mempelajari dan mengetahuinya.
Wallahu
A’lam
Disusun Oleh
Saifurroyya Dari Berbagai Sumber
Kunjungi :
ADS HERE !!!