Subhanallah, itulah
ungkapan yang biasa kita ucapkan jika kita melihat tanda-tanda kekuasaan Allah.
Belum lama ini kita semua mendengar berita tentang musibah tanah longsor di
Banjarnegara, Jawa Tengah. Musibah ini menelan banyak korban dan menenggelamkan
satu desa. Namun, di balik musibah itu ada sebuah hikmah yang patut kita catat
dan renungi bersama. Yaitu, selamatnya sebuah rumah dan kebun di sekitarnya
dari terjangan tanah longsor yang hebat.
Setelah
ditelusuri lebih jauh, ternyata rumah tersebut milik seorang ustadz yang biasa
mengajar ngaji di rumahnya. Menurut warga setempat yang selamat dari musibah
ini, sang ustadz bukanlah ustadz yang kondang ataupun seorang kyai. Ustadz
tersebut hanyalah petani biasa yang juga mengajar ngaji di rumahnya. Sang
ustadz juga dikenal tanpa pamrih dalam mengajarkan Al-Qur’an di rumahnya.
Cerita ini
juga hampir mirip dengan peristiwa masih utuhnya jasad seorang guru ngaji di
Tangerang. Kisah ini berawal ketika jalan raya di depan sebuah Musholla akan dilebarkan,
maka mau tidak mau Musholla itu pun harus digeser ke belakang. Namun, di
belakang Musholla tersebut ada satu makam yang sudah berumur 26 tahun dan konon
katanya makam seorang guru ngaji (kyai kampung). Alhasil, makam itu pun
dibongkar dan akan dipindahkan di tempat lain. Betapa kaget orang-orang saat
melihat jenazah sang kyai masih utuh. Usut punya usut ternyata sang kyai adalah
seorang guru ngaji yang hidupnya sangat sederhana.
Ada juga
kisah seorang kuli angkut yang jenazahnya masih utuh dan beraroma wangi setelah
dimakamkan selama 9 tahun. Kisah ini sumbernya dari Al-Habib Lutfi bin Yahya
Pekalongan. Si kuli angkut itu bernama Darjo, ia biasa bekerja kasar di pasar.
Setiap ada barang yang datang ia menghampirinya dan mengangkut barang-barang
tersebut yang upahnya tidak seberapa. Tapi, di balik pekerjaan kasar itu, ia
memiliki kebiasaan yang istiqomah. Sebelum ia tidur, ia selalu membaca shalawat
Nabi.
Singkat cerita,
saat anak Darjo meninggal dunia, keluarga bersepakat untuk memakamkannya di
dekat makam ayahnya. Namun, karena sempitnya tanah kuburan, saat penggalian
liang kubur, kuburan ayahnya ikut terbongkar. Orang-orang pun merasa terkejut
ketika melihat jasad Pak Darjo masih utuh dan beraroma wangi. Setelah peristiwa
ini, al-Habib Lutfi yang saat itu masih nyantri di Purwokerto bertanya pada
gurunya, Syech Abdul Malik. Darjo itu siapa sih? Kenapa jenazahnya masih
utuh dan bau wangi? tanya Habib Lutfi pada gurunya. Ia adalah orang baik
yang istiqomah membaca shalawat Nabi, jawab Syech Abdul Malik.
Inilah
beberapa kisah tentang tanda-tanda kekuasaan Allah. Allah swt. akan selalu
menjaga dan melindungi orang-orang yang senantiasa istiqomah dalam berbuat baik
dan mengajarkan Kalam Allah. Badan, harta dan pikiran kita adalah washilah
(perantara) untuk berlomba-lomba mengajarkan kebaikan dan beribadah kepada-Nya.
Semua ini adalah milik Allah dan akan dikembalikan kepada Pemiliknya. Allah hanya
akan memandang amal ibadah kita bukan seberapa banyak kepunyaan kita. Karena
Pemilik raga, harta dan dunia ini sebenarnya adalah Allah swt.
Wallahu
A’lam
al-Faqier
Ila Rahmati Rabbih
Saifurroyya
16-12-14,
Kaliwungu Kota Santri
Kunjungi :
ADS HERE !!!