“Dan
sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata: ‘Sesungguhnya Al Qur'an itu
diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad)’. Padahal bahasa orang yang
mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya adalah bahasa Ajam, sedangkan
Al Qur'an adalah dalam bahasa Arab yang jelas.” (QS. An-Nahl : 103)
Secara jelas
dan tegas ayat ini menyatakan bahwa Al-Qur’an menggunakan bahasa Arab dan Allah
yang memilih bahasa itu. Jika demikian, wahyu Ilahi kepada Nabi Muhammad saw.
yang disampaikan ini bukan hanya penyampaian kandungan maknanya, tetapi
sekaligus dengan redaksi, kata demi kata, yang kesemuanya dipilih dan disusun
langsung oleh Allah swt. Dipilihnya bahasa Arab untuk menjelaskan petunjuk
Allah swt. di dalam Al-Kitab ini, disebabkan masyarakat pertama yang ditemui Al-Qur’an
adalah masyarakat berbahasa Arab. Tidak ada satu ide yang bersifat universal
sekalipun kecuali menggunakan bahasa masyarakat pertama yang ditemuinya. Dan
juga karena keunikan bahasa Arab dibanding dengan bahasa-bahasa yang lain.
Rujuklah ke ayat kedua surah Yusuf untuk memahami lebih banyak tentang keunikan
dan keistimewaan bahasa Arab.
“Sesungguhnya
Kami menurunkannya berupa Al-Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu
memahaminya.” (QS. Yusuf : 2)
Bahasa yang
digunakan dalam Al-Qur’an adalah bahasa Arab yang merupakan bahasa asli Al-Qur’an
sejak diturunkannya kepada Rasulullah saw. Umat Islam di seluruh dunia yang
menggunakan Al-Qur’an sebagai pedoman dan mengambil manfaat darinya harus
mempelajari cara membacanya dalam bahasa Arab, di samping terjemahannya. Sebab,
yang dikategorikan ibadah ketika membaca Al-Qur’an adalah membaca teks aslinya.
Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah saw.: “Barangsiapa
yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dengannya ia mendapat
satu kebajikan. Dan, satu kebajikan dibalas dengan sepuluh kali lipat. Aku
tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lam
satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)
Dalam hadits
tersebut, jelas sekali bahwa yang dimaksud dengan membaca Al-Qur’an adalah
membacanya dalam bahasa Arab. Berkaitan hal itu, seorang Guru Besar Universitas
Cambridge, Knett Grigh, mengatakan, “Al-Qur’an lebih unggul dan menjadi
pedoman hidup manusia sepanjang masa, karena Al-Qur’an mencakup hal-hal yang
kecil maupun urusan yang besar. Tidak ada sesuatu yang tidak diatur oleh
Al-Qur’an. Saya yakin, Al-Qur’an mampu mempengaruhi orang-orang Barat. Dengan
syarat, Al-Qur’an dibacakan dengan bahasa aslinya, karena terjemahannya tidak
mampu memberi pengaruh kejiwaan dan rohani, berbeda dengan bacaan aslinya yang
menggetarkan jiwa dan meluluhkan hati.”
Seluruh umat Islam harus mempelajari Al-Qur’an dalam bahasa
aslinya. Sebab, hal itu mengandung berbagai hikmah. Selain yang telah
diungkapkan oleh Knett Grigh, hikmah mempelajari Al-Qur’an dalam bahasa aslinya
adalah menjaga autentisitas dan keorisinalan Al-Qur’an. Hikmah lainnya adalah Al-Qur’an
akan menjadi idenditas kaum muslimin di seluruh dunia dan sebagai sarana
pemersatu umat.
Wallahu A’lam
ADS HERE !!!