Allah swt.
telah menerangkan dengan jelas tingkatan para penghafal maupun pembaca
Al-Qur’an. Bahwa orang-orang yang menghafal Al-Qur’an dan para pembaca
Al-Qur’an yang istiqomah memiliki beberapa tingkatan dan semuanya dijanjikan
oleh Allah dengan derajat yang mulia. Allah swt. berfirman dalam surah Fathir
ayat 32 :
ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِيْنَ اصْطَفَيْنَا
مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ
بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيْرُ
“Kemudian,
kitab (Al-Qur’an) itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di
antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka
sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan serta di antara mereka ada
(pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu
adalah karunia yang sangat besar.” (QS. Fathir : 32)
Rasulullah
saw. juga menjelaskan dalam salah satu sabdanya :
قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ( ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِيْنَ اصْطَفَيْنَا
مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ
بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللهِ ...) فَأَمَّا الَّذِيْنَ سَبَقُوْا بِالْخَيْرَاتِ
فَأُولَئِكَ الَّذِيْنَ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ وَأَمَّا الَّذِيْنَ
اقْتَصَدُوا فَأُولَئِكَ يُحَاسَبُوْنَ حِسَابًا يَسِيرًا وَأَمَّا الَّذِينَ ظَلَمُوْا
أَنْفُسَهُمْ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ يُحْبَسُوْنَ فِي طُوْلِ الْمَحْشَرِ ثُمَّ هُمُ
الَّذِيْنَ تَلَافَاهُمْ اللهُ بِرَحْمَتِهِ فَهُمُ الَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ (
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُوْرٌ شَكُوْرٌ
) إِلَى قَوْلِهِ (... لُغُوبٌ )
Allah Azza wa Jalla berfirman: “Kemudian,
kitab (Al-Qur’an) itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di
antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka
sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada
(pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah…” (QS. Fathir :
32). Adapun mereka yang lebih dahulu berbuat kebaikan, mereka itulah yang akan
masuk surga tanpa hisab, dan mereka yang pertengahan adalah mereka yang akan
dimudahkan hisabnya. Sedangkan yang menganiaya diri mereka sendiri, adalah
mereka yang akan dihisab selama di Mahsyar, Allah menyelamatkan mereka dengan
rahmat-Nya dan ketika itu mereka berkata; “Segala puji bagi Allah yang telah
menghilangkan kesedihan kami, sungguh Rabb kami Maha Pengampun dan Dzat yang
patut disyukuri.” sampai firman-Nya: …orang yang lemah lagi bodoh. (QS. Fathir
: 34 – 35).” (HR. Ahmad)
Namun, ada juga ulama ahli Al-Qur’an yang
menafsirkan surah Fathir ayat 32 sebagai berikut :
Pertama,
orang-orang yang menganiaya diri sendiri adalah para penghafal atau pembaca
Al-Qur’an yang bacaan Al-Qur’annya lancar namun masih melakukan hal-hal yang
dilarang oleh agama (maksiat).
Kedua,
orang-orang yang pertengahan adalah para penghafal atau pembaca Al-Qur’an yang
bacaan Al-Qur’annya lancar dan mengamalkan sebagian kecil kandungan Al-Qur’an
serta meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh agama.
Ketiga,
orang-orang yang lebih dahulu berbuat kebaikan atas izin Allah adalah para
penghafal atau pembaca Al-Qur’an yang bacaan Al-Qur’annya sangat lancar dan
mengamalkan sebagian besar kandungan Al-Qur’an serta meninggalkan hal-hal yang
dilarang oleh agama.
Jadi, pada dasarnya orang-orang yang hafal
Al-Qur’an dan para pembaca Al-Qur’an yang istiqomah akan diberikan anugerah
oleh Allah swt. dengan berbagai tingkatan. Allah akan memasukkan mereka ke
dalam surga dengan berbagai cara. Ada yang dimasukkan ke dalam surga tanpa
dihisab, yaitu orang-orang yang lebih dahulu melakukan kebaikan dengan
izin-Nya. Ada yang dimasukkan ke dalam surga dengan hisab yang ringan, yaitu
orang-orang yang pertengahan. Dan ada juga yang dimasukkan ke dalam surga
dengan dihisab terlebih dahulu sebelum akhirnya masuk ke dalam surga dengan
rahmat-Nya.
Mudah-mudahan, Allah swt. selalu memberikan
hidayah, inayah dan rahmat-Nya kepada kita semua. Sehingga kita termasuk
orang-orang yang mendapatkan ampunan dan keselamatan di hari Kiamat nanti. Kita
harus terus berlomba-lomba membaca Al-Qur’an dan mengamalkan kandungan di dalamnya.
Agar kelak kita termasuk orang-orang yang selalu menjaga Kalam-Nya dan
mengamalkan kandungannya serta masuk dalam kelompok orang-orang yang
pertengahan.
Wallahu A’lam
al-Faqier Ila Rahmati Rabbih
Saifurroyya
24-04-15, Kaliwungu Kota Santri
Kunjungi :