Ahmad meriwayatkan dari Adi bin Hatim ra., saya masuk menghadap Rasulullah saw., lalu beliau bersabda, “Hai Adi, masuklah ke dalam Islam, niscaya engkau selamat.” Saya berkata, “Sesungguhnya saya seorang yang memeluk suatu agama.” Beliau bersabda, “Saya lebih tahu daripada kamu tentang agamamu.” Saya bertanya, “Anda lebih tahu tentang agama saya daripada saya sendiri?” Beliau menjawab, “Ya, bukankah kamu termasuk pemeluk agama Rakusiyah (sebuah agama antara Sabiah dengan Nasrani), dan kamu memakan mirba‘ kaummu (mirba‘ ialah harta rampasan perang yang diambil oleh kepala suku, ini termasuk adat jahiliyah)?” Saya menjawab, “Tentu.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya hal ini tidak halal di dalam agamamu.” Adi tidak berani menjawabnya, karena tawaduk kepada beliau. Lalu beliau bersabda, “Saya tahu apa yang menghalang-halangi kamu untuk masuk Islam. Bukankah kamu berkata, bahwa dia (Muhammad) diikuti oleh orang-orang lemah dan tidak mempunyai kekuatan, sedang mereka telah dibuang oleh bangsa Arab? Tahukah kamu al-hiyarah (kaum yang banyak harta dan keluarga)?” Saya menjawab, “Saya belum pernah melihatnya, tetapi pernah mendengarnya.” Beliau bersabda, “Demi Tuhan yang jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya, sungguh Allah akan menyempurnakan agama ini hingga wanita yang berada dalam sekedup keluar dari al-hiyarah lalu tawaf di Baitullah tanpa ditemani oleh seorang pun, dan sungguh Dia akan membuka harta simpanan Kisra bin Hurmuz.” Saya bertanya, “Kisra bin Hurmuz?” Jawab beliau, “Ya, Kisra bin Hurmuz. Dan sungguh harta akan dikeluarkan sehingga tidak ada seorang pun yang menerimanya.”
Adi berkata, “Wanita dalam sekedup ini keluar dari al-hiyarah, lalu tawaf di Baitullah tanpa ditemani oleh seorang pun! Padahal saya termasuk orang yang membuka harta simpanan Kisra bin Hurmuz itu. Demi Tuhan yang jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya, Anda pasti orang yang ketiga. Sebab, Rasulullah saw. mengatakannya.”
Imam Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Jarir meriwayatkan dari Adi bin Hatim ra., bahwa ketika sampai dakwah Rasulullah saw. kepadanya, dia melarikan diri ke Syam yang pada masa jahiliyah telah ditolongnya. Kemudian saudara perempuan dan sejumlah kaumnya tertawan. Rasulullah saw. memberi bekal kepada perempuan itu. Setelah kembali kepada saudaranya (Adi), perempuan itu membujuknya supaya masuk Islam dan datang menghadap Rasulullah saw. Maka Adi datang ke Madinah, sedang dia seorang kepala kaum Thai (dan bapaknya, Hatim Ath-Thai terkenal dengan kemurahannya). Orang-orang membicarakan kedatangannya. Kemudian Adi menghadap Rasulullah saw. yang ketika itu beliau sedang membaca ayat “Mereka menjadikan orang-orang alim (Yahudi), dan rahib-rahibnya (Nasrani) sebagai tuhan selain Allah”. Adi berkata, “Mereka itu tidak menyembah mereka.” Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya mengharamkan yang halal atas mereka dan menghalalkan yang haram, lalu mereka mengikutinya, itulah ibadah terhadap mereka.”
Rasulullah saw. bertanya, “Hai Adi, apa yang kamu katakan? Apakah membahayakanmu jika dikatakan bahwa Allah itu Mahabesar? Apakah kamu mengetahui ada sesuatu yang lebih besar daripada Allah? Apa yang membahayakanmu? Apakah akan membahayakanmu jika dikatakan bahwa tidak ada tuhan selain Allah? Apakah kamu mengetahui ada tuhan selain Allah?” Kemudian Rasulullah saw. menyerunya supaya masuk Islam. Maka ia pun masuk Islam dan bersaksi dengan kesaksian yang benar. Adi berkata, “Sungguh saya melihat wajah beliau berseri-seri.” Kemudian beliau bersabda, “Sesungguhnya orang-orang Yahudi itu dimurkai, dan orang-orang Nasrani itu sesat.”
Wallahu A’lam
Sumber : Tafsir Al-Maraghi
ADS HERE !!!